Latest Updates

MONEY MANAGEMENT YANG SEHAT DALAM FOREX TRADING

MONEY MANAGEMENT YANG SEHAT DALAM FOREX TRADING
Pergunakanlah Stop Loss (SL) untuk mebatasi kerugian, keuntungan yang didapat selama berhari-hari bisa hilang dalam satu hari atau bahkan dalam waktu beberapa jam atau menit saja jika kita tidak menerapakan Stop Los (SL). Menggunakan perbandinga RR yang sehat contohnya RR 1:1, RR 1:2, RR 1:3 semakin besar perbandingannya maka akan lebih sehat.



Secara umum Money Management adalah seperti  berikut ini:
  • Menetapkan besarnya kerugian  akibat transaksi yang dilakukan yang bisa ditoleransi.
  • Menetapkan berapa jumlah maksimum transaksi yang bisa kita lakukan
  • Pertimbangan-pertimbangan yang kita lakukan untuk mengambil sejumlah resiko 
Risk adalah jumlah uang yang akan kita yang bisa hilang saat trading atau loss. Kita harus menentukan jumlah loss yang akan kita ikhlaskan misal risk 2% per trade. Dengan risk sejumlah 2% per trade maka jika terjadi loss selama 3 kali berturut-turut kita hanya akan merugi sebanyak 6% dan masih jauh dari MC. Pada trading yang ke empat jika kita menggunakan RR 1:3 maka semua kerugian sebanyak 6% akan kembali hanya dengan 1 kali trade saja. Hal itu akan membuat psikologi kita lebih baik. Silahkan buktikan.

Jangan terlalu mengejar profit yang besar dan mengabaikan money management. Bisa saja kita mendapatkan profit 100% dalam satu  hari tapi hal itu tidak akan menjadikan kita profesional dalam bisnis ini. Sikapilah Forex trading sebagai sebuah bisnis yang butuh profesionalisme bukan gambling.

TENTANG FIBONACCI HUBUNGANNYA DENGAN FOREX TRADING

TENTANG FIBONACCI HUBUNGANNYA DENGAN FOREX TRADING
Metode Fibonacci adalah indikator yang cukup populer di kalangan trader dan didasari angka kunci yang ditemukan oleh ahli matematika Leonardo Fibonacci pada abad 13. Metode Fibonacci digunakan untuk menemukan posisi strategis untuk transaksi, target harga, stop loss, bahkan support dan resistance.
Sebelum membahas penggunaan indikator tersebut dalam analisa teknikal, ada baiknya kita telaah dulu apa itu deret angka Fibonacci.
Dalam deret angka Fibonacci, tiap angka merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya, dimulai dari 0 dan 1. Deret angka Fibonacci adalah sebagai berikut: 0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144, dst. Tiap angka dalam deret ini adalah penjumlahan dari dua angka sebelumnya dan berlanjut seterusnya.
Salah satu hal yang menakjubkan dari deret ini adalah tiap angka sekitar 1,618 lebih besar dari angka sebelumnya. Hubungan antara tiap angka di deret itulah yang menjadi dasar rasio yang digunakan dalam analisa teknikal.
Rasio kunci Fibonacci adalah 61,8%, yang juga disebut dengan rasio emas atau nilai tengah emas, yang dihasilkan dengan membagi satu angka di deret itu dengan angka setelahnya, contoh 34/55 = 0,6181, dan 89/144 = 0,6180
Rasio 38,2% dihasilkan dengan membagi satu angka dari deret tersebut dengan angka kedua setelahnya. Contoh 13/34 = 0,382 dan 55/144 = 0,3819.
Rasio 23,6% dihasilkan dengan membagi satu angka di deret itu dengan angka ketiga setelahnya, contoh 8/34 = 0,2352 dan 34/144 = 0,2361
Ketiga rasio itu, ditambah dengan 50% dan 100%, menjadi elemen Fibonacci Retracement dalam analisa teknikal. Fibonacci Retracement digunakan untuk mengidentifikasi reversal dalam pergerakan harga instrumen keruangan. Secara teori, harga kadang berbalik (retrace) atau koreksi, sebelum melanjutkan tren sebelumnya.
Koreksi atau retrace ini sering terjadi di tiga level, yang ditandai oleh rasio 38,2%, 50%, dan 61,8%. Sebenarnya, level 50% tidak ada kaitannya dengan Fibonacci, namun trader menggunakan level ini karena kecenderungan harga instrumen keuangan balik arah semula setelah retrace separuh pergerakan sebelumnya.

Untuk menemukan level retrace dalam kondisi uptrend, tariklah garis Fibonacci dari swing low yang terendah ke swing high terbaru. Lalu, terlihatlah garis retracement yang di-plot dengan rasio di atas.
Selama bertahun-tahun, telah terbukti bahwa ketika harga instrumen keuangan bergerak signifikan, lalu retrace, harga cenderung kembali ke tren sebelumnya di level 38,2%, 50%, dan 61,8%.
Dengan ini, banyak trader menggunakan Fibonacci Retracement untuk menentukan entry dan exit. Fibonacci Retracement bisa memberi sinyal beli ketika harga mencapai salah satu dari tiga titik itu dan rebound. Fib. Retracement juga bisa menunjukan bahwa pasar mulai kehilangan momentumnya dan saatnya untuk exit ketika harga mendekati salah satu titik lalu semakin jatuh.